SUKABUMI- Anggaran dana kelurahan yang saat ini sudah terserap oleh di tengah masyarakat sekitar 30 persen, tidak mungkin akan tumpang tindih dengan Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW). Hal itu menurut Assisten I Pemkot Sukabumi Tejo Condro Nugroho, dalam proses pekerjaan dan penyusunan kegiatannya didampingi oleh konsultan, sehingga akan terarah.”Sudah diminimalisir, dipastikan tidak akan terjadi tumpang tindih, karena ada konsultan pengawas dalam pekerjaanya,”ujarnya. Selasa, (22/3).
Tejo menambahkan, untuk dana kelurahan ditahap pertama ini sudah masuk sekitar Rp6,7miliar. Dalam tahap pertama ini kegiatan yang dilakukan yakni pemberdayaan dan pelatihan kepada masyarakat. Dan pada tahap ke dua lanjut Tejo, lebih ke kegiatan fisik. Pemanfaatan dana kelurahan secara maksimal ini dapat menggerakan perekonomian masyarakat.”Dana keluarahan ini bisa memperbaiki perekonomian masyarakat melalui padat karya,”ujarnya.
Sedangkan untuk dana P2Rw sendiri tambah Tejo, sudah teraliasaikan, dimana setiap RW masing-maisng mendapatkan sebesar Rp20 juta yang diambil dari Aanggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).”Alhamdulillah dana P2RW ini tidak terkena Recofusing,”ungkapnya.
Tejo mengungkapkan, jika anggaran dana keluarahan dan Program P2RW ini beberapa hari kebelkang sudah dilauncing beberap waktu lalu, dengan harapan mampu menggerakan ekonomi warga dimas pandemi Covid-19 serta mampu meratakan pembangunan di wilayah. ardan