KAB. BANDUNG, MBINews.id – Berawal dari keperihatinan terhadao alam, sekitar 300 orang yang terdiri dari aktifis, TNI Polri dan masyarakat melakukan penanaman pohon. Kegiatan reboisasi itj dilakukan di Kawargian Situs Gunung Sadu, desa Sadu kecamatan Soreang kabupaten Bandung, Rabu, 27/12/2023.
Sesi penanaman pohon dibagi menjadi dua yakni dilakukan pagi hari, pada pukul 06:00-09:00 WIB sesi pertama dan pukul 15:00-17:00 WIB sesi kedua.
Mang XKem, salah satu penggagas kegiatan yang juga pengurus di Kawargian Situs Gunung Sadu, kepada wartawan, Jumat (29/12/23) mengatakan penamaman dibagi dalam dua sesi karena pihaknya memakai sistem menanam menurut ajaran para leluhur.
Aktifitas penanaman pohon yang dilakukan Kawargian Situs gunung Sadu Soreang, oleh anak-anak dan dewasa berlangsung semangat, Rabu (27/12/23)
“Ya kami telah me laksanakan penamaan sekitar 1700 pohon di lokasi ini. Yakni bersama-sama para penggiat lingkungan Kawargian situs Gunung Sadu ini,”ungkap peria berambut gondrong ini.
Dia menjelaskan, kenapa harus menanam!? Hal itu dilakukan beranjak dari keresahan pasca terjadi kebakaran di situs gunung
Sadu dan gunung Singgah. Lalu obrolan pun berlanjut bersama juru pelihara Bah Chacan Zuhara dan kang Arab selaku masyarakat yang memperhatikan gunung tersebut.
“Jadi gunung ini sangat kritis ditambah dengan kebiasaan mitos masyarakat yang beranggapan bahwa kalau gunung Sadu dan gunung Singgah dibakar maka akan cepat turun hujan. Maka dari itu kita ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa ini adalah perilaku yang salah. Karena gunung di bakar tentu akan menimbulkan bencana kebakaran, yang mengakibatkan banyak kerugian. Dan setelah saya monitoring bersama Tim Mitigasi aleutan Patanjala, banyak sekali batu besar di atas gunung Sadu dan ini akan berpotensi longsor, yang membahayakan rumah warga,”terang XKem.
Dia mengatakan jika tidak ada penyangga, akibat pohonya habis terbakar dan gunung Sadu sendiri didominasi pohon bambu yang nota bene akan lebih cepat dan mudah terbakar, maka inilah yang membuat pihaknya melakukan reboisasi di lokasi tersebut.
Pihaknya berterimakasih kapada semua masyarakat, komunitas yang hadir dan instansi pemerintah baik dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan kabupaten Bandung yang telah memberikan materi pencegahan. Serta yang telah memberikan support baik tenaga dan materi selama kegiatan berlangsung.
Berdasarkan pemantauan dinlapangan, sejunlah tanaman keras yang ditanam di lokasi adalah pohon kibeureum, ki hujan, malela, kipeser, kawung, ganitri dan pohon katapang.
Selain itu, pihaknya juga menaman pohon jamuju, kayu manis, salamander, Puspa, mala, pohon Durian, salam, jambu batu dan pohon alpuket.
“Saya ucapkan terima kasih kepada komunitas Reforestasi Sunda Hejo, Patanjala, PGPI, LACAK, Nalusur Peradaban, LANTERHA LTLM, BFN, OCC, IKAPAGUNA, JABAR Quick Response, Penggiat Alam Bebas, masyarakat. Tidak lupa juga pemerintahan desa Sadu, Disbudpar kab.Bandung, DLH, BPBD, dari Unsur TNI dan POLRI,”ucapnya.
Ditegaskannya, usai penanaman pihaknya akan terus memonitoring selama 40 hari ke depan untuk memastikan hirup atau matinya pohon yg kita Tanam. Selanjutnya kata XKem, Kawargian Situs Gunung Sadu, pada agenda ke 2 sekaligus mengundang para penggiat lingkungan kembali berkumpul pads 4 Februari 2024.
“Kami akan kembali mengundang yakni kawargian situs gunung Sadu untuk bersama-sama kerja bakti di situs gunung Sadu. Semiga Alloh SWT memberikan perlindungan dan para karuhun marengan urang safayana,”pungkasnya. (Aph)