SUKABUMI,Mbinews.id– Akibat adanya kenaikan harga, yang ditujukan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. terutama, kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencapai 8,18 persen, berdampak kepada nilai inflasi Year-on-Year (y-on-y) Kota Sukabumi sebesar 2,59 persen.
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, Desember 2024, Kota Sukabumi alami inflasi y-on-y sebsar 2,59 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,60,”ujar Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam, pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani. Senin, (13/01/2025).
Selain beberapa kelompok pengeluaran, sambung Erni, berdasarkan data dari Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) setempat, pada Desember 2024, beberapa komoditas menunjukan alami kenaikan harga. Terutama, komoditas jenis cabai.
“Data dari Diskumindag menyebutkan, beberapa komoditas alami kenaikan harga pada Demseber 2024,”terangnya.
Untuk itu, sesuai dengan arahan Pj Wali Kota Sukabumi pada rapat koordinasi inflasi belum lama ini. Yakni, Diskumindag Kota Sukabumi, untuk terus memonitor pergerakan harga bahan pokok di pasaran, serta memastikan pasokan aman terutama pada bulan puasa.
Kemudian, sambung Erni, upaya lainya untuk melakukan operasi pasar, serta melakukan monitoring dan evaluasi ke distributor dan agen, terutama Minyak Kita.
“Selain itu juga, DKP3 secepatnya merealisasikan Gerakan Pangan Murah (GPM), meminta Bulog segera salurkan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan terus koordinasi dengan lembaga vertikal lainnya terutama BPS dan Bulog,”pungkasnya. ardan/wan/mbi.