SUKABUMI,Mbinews.id– Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan, kebutuhan pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi kini semakin mendesak. Kota yang tengah bertumbuh cepat dan menghadapi tekanan urbanisasi itu, menurutnya, harus mengelola pembangunan secara lebih terukur dan inklusif. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang digelar Bappeda Kota Sukabumi, Rabu (3/12/2025).
Bobby menekankan bahwa arah pembangunan tidak boleh hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kualitas hidup warga, kelestarian lingkungan, serta penguatan tata kelola pemerintahan.
“SDGs menjadi kompas pembangunan Kota Sukabumi,” ujarnya.
Ia menyebut sejumlah capaian pembangunan, termasuk peresmian gapura batas kota sebagai simbol penguatan kemandirian daerah. Namun demikian, Bobby menilai masih banyak target yang memerlukan percepatan, terutama terkait peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan penguatan iklim investasi.
Kemudahan perizinan, katanya, menjadi faktor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menekan tingkat pengangguran.
“Kerja sama adalah kunci. Laju Pertumbuhan Eekonomi (LPE) nasional harus mencapai 8 persen, dan Kota Sukabumi tentu harus berkontribusi,” tegasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemkot Sukabumi telah menggulirkan berbagai program untuk memperkuat capaian SDGs, mulai dari peningkatan layanan dasar, penguatan sektor kesehatan dan pendidikan, inovasi layanan publik, hingga program kolaboratif berbasis partisipasi warga.
“Tapi, masih ada sejumlah indikator yang membutuhkan evaluasi berbasis data, dan inovasi digital agar target dapat dicapai tepat waktu,”akunya.
Ia mengingatkan, tahun 2025 merupakan fase krusial menuju target global SDGs 2030. Karena itu, pembangunan harus berjalan efektif, terukur, dan tidak meninggalkan kelompok masyarakat mana pun.
“Kota ini harus tumbuh tanpa ada warga yang tertinggal,” katanya.
Di akhir arahannya, Bobby mengajak seluruh pemangku kepentingan—pemerintah daerah, lembaga vertikal, akademisi, dunia usaha, media, komunitas, dan warga—untuk memperkuat kolaborasi.
“Mari bekerja bersama demi mewujudkan Kota Sukabumi yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan,”ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (P2M) Bappeda Sukabumi, Nenden Eviyanti, menegaskan, SDGs merupakan agenda global yang menuntut keseriusan semua pihak.
Ia kembali memaparkan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan, mulai dari penanggulangan kemiskinan hingga penguatan kemitraan global.
“Rapat koordinasi ini digelar untuk mengevaluasi program, memperkuat koordinasi lintas sektor, dan merumuskan strategi percepatan capaian SDGs,”pungkasnya.
Pertemuan tersebut diikuti berbagai unsur, antara lain perangkat daerah, kepolisian, Kemenag, BPS, UMMI, PDAM, RSUD, Apindo, KCD V, BPJS, dan pelaku ekonomi kreatif.ardan/wan/mbi.






