SUKABUMI,Mbinews.id- Wakil wali kota sukabumi Boby maulan membuka kegiatan Musyawaran rencana pembangunan kelurahan Warudoyong pada hari Jumat tanggal 5 desember 2025 bertempat di aula pertemuan kelurhan Sriwidari,hadir pula pada kesemptan tersebut Kepala Bapedda kota Sukabumi, SKPD, camatn Gunung Puyuh .Ketua LPM Rt RW dan tamu undangan lainya
Dalam sambutanya wakil wali kota sukabumi mengatakan dalam lima tahun ke depan Kota Sukabumi ditargetkan menjadi kota yang mandiri, sesuai arahan pemerintah pusat bagi daerah dengan kapasitas fiskal yang masih rendah. kemandirian kota hanya dapat dicapai melalui optimalisasi potensi lokal, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta mempertahankan prestasi pembangunan agar tidak mengalami penurunan.
“Penguatan fiskal membutuhkan kesepakatan dan partisipasi seluruh masyarakat,”jelas Bobby.
Untuk itu, sambung Bobby, pentingnya optimalisasi pajak daerah, termasuk retribusi sampah yang dinilai masih terlalu kecil dibandingkan kebutuhan pelayanan.
“Pajak yang dibayarkan masyarakat akan diwujudkan dalam pembangunan nyata, mulai dari gapura, gedung, hingga infrastruktur jalan, sebagai bukti hadirnya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup warga,”katanya.
Pendekatan pembangunan partisipatoris, sambung Bobby juga menjadi fokus penting dalam Musrenbang kali ini. Pemerintah mendorong keterlibatan aktif warga, mulai dari masyarakat umum, tokoh masyarakat, akademisi, hingga pelaku usaha dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.
“Metode ini, memastikan setiap keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan riil warga, bukan semata kebijakan top-down,”ucapnya.

Sementara itu, Lurah Sriwidari, Hedi Sudarman, menyampaikan, dari 74 usulan yang masuk, telah ditetapkan 10 usulan prioritas, masing-masing terdiri atas lima kegiatan fisik dan lima kegiatan nonfisik.
Usulan fisik itu mencakup perbaikan jalan lingkungan di RW 10 sepanjang 234 m², pembangunan talud penahan tebing di RW 11 sepanjang 40 m², pembangunan sarana air bersih di RW 11, perbaikan drainase di RW 9 sepanjang 70 m², serta rabat beton di RW 8 sepanjang 210 m² dengan total anggaran sekitar Rp220 juta.
Sedangkan usulan nonfisik, sambung Hedi, meliputi pelatihan kewirausahaan, penguatan kapasitas kelembagaan, penyuluhan dan pelatihan kesehatan, serta pelatihan penanggulangan bencana.
Hedi berharap seluruh usulan prioritas tersebut dapat direalisasikan pada 2027.
“Kami berharap semua program ini dapat benar-benar diwujudkan agar manfaatnya dirasakan langsung oleh warga,” pungkasnya.ardan/wan/mbi.









