CIMAHI, MBInews.id – Keprihatinan masyarakat Bandung Barat terhadap gerakan separatisme Papua yang dipicu kasus rasisme yang mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa serta kebhinekaan diekspresikan dalam momentum puncak Peringatan Kemerdekaan HUT RI ke-74.
Dengan dipelopori oleh para pemuda Karang Taruna RW 25 GBR 3 Desa Cilame Kabupaten Bandung Barat (KBB), bertempat di Bunderan GBR 3 digelar Puncak Malam Seni dan Budaya HUT RI Ke-74 yang dihadiri oleh warga RW 25 dan sekitarnya, tokoh masyarakat, anggota DPRD KBB serta undangan lainnya, pada hari Sabtu (31/08/2019).
Muhammad Asor, salah seorang tokoh masyarakat Cilame mengapresiasi even yang bertemakan kebhinekaan tersebut.
“Saya merasa berbangga hati karena kegiatan tersebut sebagai cerminan rasa syukur anugrah kemerdekaan RI ke 74 yang diisi dengan kreatifitas masyarakat berupa tarian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang berbhineka. Memupuk rasa persatuan dan kesatuan warga dilingkungan dengan nilai kebangsaan, Pancasila dan NKRI”, ujar Asor.
Puncak peringatan tersebut diawali dengan perlombaan tumpeng yang diikuti oleh seluruh perwakilan dari 12 RT dilingkungan RW 25 dan juara umum kegiatan diraih oleh RT 05 RW 25 GBR 3 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah KBB.
Sementara itu ketua panitia pelaksana Ian P. Malik menyatakan keprihatinan pada generasi muda dengan adanya era globalisasi dan sudah melupakan keragaman budaya Indonesia yang luar biasa.
“Indonesia itu berbeda beda, perbedaan menjadi sebuah kekuatan kita sebagai bangsa. Anak-anak lebih suka degan lagu-lagu Korea atau asing dan mulai melupakan lagu daerah seperti Sunda, Jawa, Batak, NTT dan lain-lain.”, imbuh Ian.
Selain warga RW 25 dan sekitarnya, Peringatan Malam Puncak HUT RI tersebut dihadiri oleh anggota DPRD KBB dari Gerindra Amung Makmur dan dari PKS Nur Djulaeha, Ketua RW 25 H. Cahyadi dan Sekertaris Rimba Limbangani serta Bendahara Adi Pirhadi, undangan dari BPD Desa Mekarsari Asep Brey, Ketua BPD Cilame Sanwani, Ketua PPIR Rohman serta Kepala Dusun Momo. (Koes/Jum)