Mbinews.id– Pengeboran jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Kota Cimahi oleh pihak kontraktor Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang dilakukan kemarin diduga mengenai pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamina Dex, hingga menyebabkan kebakaran. Peristiwa tersebut juga menewaskan seorang pekerja asal China bernama Li Xuanfeng (34).
Dalam hal ini, PT Pertamina menyebutkan, pihaknya tidak menerima laporan adanya kegiatan pengeboran pada jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Kampung Mancong RT 02/01 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi pada Selasa (22/10/2019.
Unit Manager Communication dan CSR PT Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami menjelaskan, pada prinsipnya sejak awal sudah ada koordinasi antara pihaknya dengan PT Kereta Cepat Indonesia Indonesia-China (KCIC) perihal proyek kereta cepat. Namun khusus pengerjaan pada saat kejadian, pihaknya Tidak menerima laporan. “Tidak ada laporan kepada kami ada pekerjaan itu (pengeboran saat kejadian), bukan tidak ada izin,” tegas Dewi saat ditemui di lokasi pipa terbakar, Rabu (23/10/2019).
Pihaknya juga menekankan saat peristiwa kebakaran itu memang tidak ada kegiatan di lokasi. Sebab memang tidak ada laporan yang masuk perihal aktifitas pembangunan pengeboran jalur KCIC pada Selasa (22/10/2019).
Pada dasarnya, pihaknya sangat mendukung program pemerintah. Namun, kata dia, jika ada laporan kegiatan pengeboran saat itu, setidaknya pihak Pertamina bisa mendampingi untuk mengurangi risiko yang tidak diinginkan seperti musibah kebakaran kemarin.
“Kenapa harus koordinasi? Karena setiap kegiatan yang berdekatan dengan pipa kita, ketika Pertamina ada di situ kita sudah mengantisipai hal-hal yang tidak diinginkan. Artinya koordinasi itu sangat penting,” jelasnya.
Dikatakannya, sejak awal koordinasi pihaknya sudah memetakan jalur-jalur pipa milik PT Pertamina. Termasuk jarak maksimal untuk melakukan pekerjaan. Pipa yang terkena pengeboran sendiri berdiameter 12 inci, dengan kedalaman 5 meter. Bahkan ketika ada pertemuan, pihaknya selalu menyampaikan ketika ada pekerjaan yang bersentuhan dengan aset milik Pertamina, agar segera berkoordinasi. “Dalam meeting juga disampaikan, setiap ada pekerjaan laporkan kepada kami,” ucap Dewi.