SUKABUMI, MBInews.id – Pemanfaatan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para petani sampai saat ini tergolong belum maksimal. Padahal, semenjak pemerintah menggelontorkan program KUR sejak tahun 2007 sampai saat ini kurang lebih sudah tersalurkan mencapai Rp625 triliun. Dan ditahun 2019 dinyatakan sebesarRp190 triliun, sementara di tahun 2020 ini tentu saja akan lebih tinggi.
“Secara nasional, penyerapan KUR di kalangan petani hanya mampu mencapai 11 persen. Melihat kondisi tersebut tentu saja mejadi sebuah tantangan para Perbankan penyalur KUR, khususnya bank milik pemerintah agar bisa menyentuh lagi para kaum petani,”ujar Anggota DPR RI Heri Gunawan usai melakukan kegiatan resesnya disalah satu Hotel di Kota Sukabumi. Senin, (09/03/2020).
Melihat kondisi tersebut lanjut Heri, pihak perbankan penyalur KUR bisa lebih menginformasikan lagi kepada masyarakat, khususnya para petani tentang tata cara mengakses KUR. Padahal lanjut Heri, untuk mendapatkan KUR itu tidak sulit. Seperti yang di contohkan oleh salah satu perbankan penyalur KUR (BRI), bahwa cukup dengan menggunakan smart phone bisa langsung selesai, tapi dengan catatan pinjamanya dibawah Rp50 juta sebab tanpa anggunan.”Saya berharap perbanakn termasuk OJK juga bisa membuktikan mudahnya mengakses KUR,”tandas Heri.
Heri juga berharap, bukan hanya perbankan saja, melainkan pemerintah, OJK dan pengguna otoriter bisa berkolaborasi untuk mempermudah dalam akses KUR. Selain itu juga lanjut Heri, dengan mudahnya akses permodalan di perbankan tentu saja akan memperkikis bank emok.
“Dengan mudahnya memberikan akses KUR, bisa turut menumbuh kembangkan potensi ekonomi yang ada di Sukabumi yang nantinya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional juga,”tutur Heri.
Meskipun kata Heri, secara langsung antara KUR dan pertumbuhan eknomi tidak berhubungan, tapi kalau di balik, satu persen pertumbuhan ekonomi bisa menciptakan kurang lebih 400 ribu tenaga kerja.”Untuk saat ini kita belum bisa bicara. Pertama dari segi global ekonomi kita tidak terlalu baik, kemudian adanya perang dagang masih berlanjut, dan terakhir kita masih tergantung dengan impor. Yang jelas saat ini saya mengiinginkan masyarkat bisa lebih mudah dalam mengakses permodalan di perbankan, dengan tujuan perekonomian di Sukabumi terus tumbuh,”pungkas Heri.(Ardan/MBI)