SUKABUMI, MBInews.id – Puluhan massa ormas Gerakan Reformis Islam mendatangi kantor DPRD Kota Sukabumi, di Jalan Ir. Djuanda Kota Sukabumi.
Dalam kesempatan tersebut, ormas garis menanyakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan terutama pendidikan jarak jauh.
Pasalnya menurut Ketua GARIS Sukabumi Raya Ust. Asep Saefullah, pelaksanaan belajar daring seolah-olah tidak disikapi pemerintah dengan serius, termasuk kendala orang tua yang tidak memiliki fasilitas terutama kuota internet.
“Layanan bantuan dalam rangka menunjang pendidikan di Kota Sukabumi terutama dana BOS, apakah tidak bisa digunakan untuk fasilitas belajar secara online” ucapnya,
Pembelajaran jarak jauh yang ini yang sudah diberi diberi peluang oleh Menteri Pendidikan Pak nadiem Makarim dalam rangka untuk menunjang pembelajaran kuota yaitu dikeluarkan daripada dana BOS.
“ya tapi sampai hari ini ya masyarakat banyak yang belum menerima kuota tersebut, makanya kami mempertanyakan ya kepada DPRD. Kalau seandainya memang tidak terealisasi tidak menutup kemungkinan kami mungkin akan datang lagi lebih banyak”
Pihaknya mewakili dari masyarakat dan bertanggung jawab terhadap masyarakat walaupun tidak dipilih oleh masyarakat tetapi merasa peduli. Mereka yang diakui oleh masyarakat sepertinya kurang begitu bertanggung jawab terhadap masyarakat.
“Seharusnya mereka itu punya tanggung jawab ya karena sudah dipilih oleh masyarakat dan mereka menjadi perwakilan daripada masyarakat tapi sampai hari ini tidak ada” ucap Ust. Ade.
Namun hasil audiensi tadu bersama dengan DPRD dan dinas terkait, kata Ust. Ade alhamdulillah ada titik terang.
“Kalau tidak salah itu dari mulai September ya pihak sekolah melakukan pendataan no handphone siswanya. Nah kalau seandainya ini belum terealisasi kita akan terus mehawalnya.
Hal tersebut pun dibenarkan olej Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Nicke Rahayu, sejauh ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan Walikota Sukabumi terkait rencana pembelajaran jarak jauh.
” Untuk Dana BOS yang digunakan untuk kouta telah kita sepakat September ini bisa diklaim dan saat ini kita sedang pendataan dari masing-masing sekolah kepada Siswanya. Besar tidaknya dikembalikan kepada kebutuhan belajar” singkatnya.