SUKABUMI,Mbinews.id– Salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mampu melakukan ekspor penjualanya hingga keluar negeri. Hal itu ditunjukan oleh perusahaan CJ PIA (CJ Group) Desa Balekembang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, yang mampu menjual 58 ribu Hatching EGGS (Telur Tetas) GPS (Grand Parent Stock).”Ini merupakan kali pertama CJ PIA melakukan ekspor keluar negeri yakni ke Myanmar,”ujar Associate Direktur PT. Super Unggas Jaya Dewa putu Sumerta, usai agenda pemberangkatan ekspor telur tetas CJ PIA ke Myanmar. Rabu sore, (28/10/2020). Kegitan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, H. Iwan Karmawan dan tamu undangan lainya.
Dewa mengatakan, ekspor ini tentu saja menjadi suatu kebanggaan untuk perusahaan yang melakukan ekspor perdana telur tetas GPS yang akan menjadi PS (Parent Stock) untuk negara Myanmar. Pasalnya, disaat kondisi pandemi Covid-19, CJ PIA mampu melakukan penjualannya dengan ekspor produknya. Hal tersebut juga lanjut Dewa, bisa saja suatu pembuktian
terhadap pemerintah yang menginginkan perusahaan mampu melakukan ekspor.”ekspor ini juga menjawab tantangan dari pemerintah yang menginginkan melakukan ekspor. Dan ini dibuktikan oleh CJ PIA.”ujarnya.
Dewa menambahkan, untuk nilai jual ekpor tersebut sebesar Rp1,88 miliar, dan itu sekali kirim.”Jadi, dari jumlah 58 ribu yang di ekspor ke Myanmar, CJ PIA mendapatkan sekitar Rp1,88 miliar,”ungkapnya.
Pihaknya juga mengungkapkan, jika ekpor telur tetas tersebut akan terus dilakukan bukan hanya ke negera Myanmar saja, nambuh merambah negara-negara lainya seperti Vietnam atau negara-negera yang membutuhkan parent Stock ini.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan mengungkapkan, jika ekspor telur yang dilakukan oleh CJ PIA tersebut menjadi suatu kebanggan bagi Kabupaten Sukabumi, sebab dari sekian perusahan yang bergerak di roduk yang sama, baru CJ PIA yang melakukan ekspor ke negera luar, yakni Myanmar.”Disaat pandemi ini, CJ PIA mampu membuktikan bahwa perusahaanya tetap bisa berjalan dengan pembuktian melakukan ekspor. Selain itu juga mampu mendongkar laju pertubuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat,”ungkapnya.
Untuk itu pihaknya selalu memicu kepada perusahaan-perusahaan bisa melakukan hal yang sama, serta mendorong untuk memiliki standar sertifikat.”Peternakan tetap eksis walau terguncang kondisi pandemi Covid-19. Ekspor telur tetas ke negara Myanmar merupakan suatu solusi menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak juga terhadap lumpuhnya perkonomian,”pungkasnya.ardan/Mbi