SUKABUMI, MBInews.id — Sejumlah oraganisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung plus melakukan diskusi bersama menyikapi tragedi Cianjur yang mengakibatkan terbakarnya 4 anggota Kepolisian Cianjur dan dikabarkan 1 orang meninggal kemarin, diskusi tersebut digelar di Skretariat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Selasa Malam (28/08/2019).
Tema dalam diksusi tersebut adalah wajah gerakan mahasiswa pristiwa Cianjur yang digagas oleh organ mahasiswa KAMMI sedangkan organisasi yang lainya hadir dalam undangan diskusi tersebut diantaranya Gerakan Mahaiswa Nasional Indonesia (GMNI) daerah Sukabumi, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Sukabumi, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Sukabumi, Ikatan Mahasiswa Muhammadiya (IMM) Sukabumi dan Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (HIMASI).
Ketua Kammi Sukabumi Oksa Bachtiar Chamsyah mengatakan kegitan tersebut, merupakan sengaja ia laksanakan dalam rangka meyikapi gerakan mahasiswa di Sukabumi kedepan, supaya organisasi gerakan mahasiwa tidak dipandang negatif oleh masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi berjalannya organisasi itu sendiri pasca pristiwa Cianjur.
“Ya kita melakukan kegiatan ini menyikapi bagaimana peran gerakan mahasiswa di Sukabumi ini tidak terbawa imbas yang di Cuanjur yang nantinya akan berdampak bagi gerakan Cipayung plus dan yang lainnya di Sukabumi. Meskipun KAMMI tidak terlibat di Cianjur,” ungkap Oksa.
Menanggapi hal tersebut, Ketua GMNI daerah Sukabumi Abdullah Masyhudi mengatakan bahwa kejadian di Cianjur merupakan pristiwa yang tidak disangka seperti yang terjadi saat ini yang ramai diperbincangkan dimasyarakat luas.
“Secara organisasi GMNI hal itu saya serahkan kepada keputusan hukum dan pihak DPP GMNI juga menyatakan seperti itu, biar saja proses hukum berjalan, Namun peristiwa Cianjur ini harus kita jadikan bahan pembelajaran buat di Sukabumi,” ungkapnya.
Sementara itu, hal senada disampaikan oleh Kabid PTKP HMI Cabang Sukabumi Rival mengatakan peristiwa Cianjur pelajaran yang perlu diambil hikmahnya supaya tidak terjadi di Sukabumi dan meyakini organ mahasiswa Sukabumi bisa menjaga hal itu.
“Cukuplah peristiwa kawan kita di Cianjur merupakan pelajaran buat kita, yang jelas Sukabumi saya meyakini tidak akan seperti itu,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Ketua GPII Sukabumi Dian H mengatakan, hal tersebut merupakan kejadian diluar kendali dan tidak disangka, namun kejadian tersebut perlu adanya pola komunikasi yang baik antara pendemo dan aparat terkait.
“Ya memang tidak kenyangka kejadian seperti itu, hal itu menunjukan perlu adanya antisipasi antara kita sebagai peserta aski dan pihak aparat untuk berkoordinasi supaya tidak terjadi hal yang serupa,” ujarnya.
Disela-sela kegiatan berlansungnya kegiatan diskusi tersebut, para peserta diskusi organiasi gerakan mahsiswa Sukabumi doakan korban pristiwa demo di Cianjur agar segera disembuhkan dan khususnya untuk Bripda Erwin semoga amal dan Ibadahnya diterima oleh Allah Swt. serta berharap peristiwa tersebut menjdi pelajaran bagi semuanya. (Dian/Koes)