SUKABUMI, MBInews.com — Dipenghujung akhir bulan September 2019, Perkembangan harga bahan pokok penting (bapokting) dan barang strategis lainya di sejumlah Pasar yang terdapat di Kota Sukabumi terpantau stabil.
Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindutrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi, tidak ditemukan adanya komoditas yang alami penaikan ataupun penurunan harga.
“Hasil monitor ke Pasar Pelita dana Pasar Tipar Gede semuanya tergolong stabil,” ujar Kabid Perdagangan Diskopdagrin Kota Sukabumi Heri Sihombing, Senin (30/09/2019).
Heri mengatakan, stabilnya harga bapokting hampir beberap pekan lalu, meskipun ada beberapa komoditi saja yang alami penaikan. Tapi, kata Heri masih dalam batas kewajaran.
“Ada yang naik tapi tidak terlalu, dan itu masih wajar,” tuturnya.
Tapi lanjut Heri, hasil monitoring yang dilakukan kemarin, hampi seluuhn ya bapokting normal. Seperti, beras ciherang Cianjur I masih Rp11 ribu per kilogramnya, begitu juga dengan jenis beras Ciherang Cianjur II, masih dibanderol Rp10 ribu per kilogramnya. Kemudian, daging sapi tetap diangka Rp110 ribu per kilogramnya, dagting ayam broiler tetap Rp33 ribu, begitu juga dengan telur ayam begeri masih Rp23 ribu per kilogramnya.
“Hal yang sama juga ditunjukan pada komoditi jenis sayur-sayuran, diantaranya cabe rawit merah dan hijau, bawang merah dan putih, cabe keriting merah juga tergolong stabil,” tuturnya.
Meskipun demikian, pihaknya juga akan terus awasi perkembangan bapokting, terutama komoditas yang dianggap rawan akan alami kenaikan.
“Tetap kita rutin pantau kelapangan. Karena ada beberapa komoditas yang bisa naik kapan saja. Terutama bapokting jenis sayur-sayuran,” ujarnya.
Sampai saat ini lanjut Heri, semua stok bapokting dan baranag strategis lainya cukup tersedia, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu juga dengan penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut dalam kondisi aman dan lancar.
Heri menambahkan, Pihaknya terus melakukan pemantauan ke Pasar-Pasar yang terdapat di Kota Sukabumi, jangan sampai terjadi kelangkaan atau mengalami peningkatan harga yang bisa menimbulkan gejolak dimasyarakat.
“Pemantauan terus kita lakukan untuk menjamin ketersediaan dan penyalurannya aman,” pungkas Heri. (Ardan)