SUKABUMI,Mbinews.id– Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi terus lakukan upaya dalam penekan kasus stunting yang saat ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Jawa Barat (Jabar). Dimana, saat ini Kota Sukabumi menjadi salah satu daerah di Jabar yang sesuai dengan ketetapan batas maksimal WHO, yaitu di bawah 20 persen. Yakni berada diangka 19,1 persen.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, merupakan salah satu tim penekanan kasus stunting, hingga saat ini mengambil berbagai langkah aksi dengan capaian zero new stunting.
“Iya, belum lama ini juga, sudah dilakukan Road To Jabar Zero New Stunting. Makanya kami terus lakukan upaya (aksi) untuk menekan angka stunting yang saat ini berada di batas maksimal World Health Organization (WHO),”terang Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Reni Rosyida Mutmainah. Rabu, (18/5/2022).
Reni mengatakan, ada delapan aksi konvergensi dalam penanganan stunting terintegrasi. Yaitu, analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup/Perwali Kewenangan Desa, pembinaan kader pembangunan masyarakat, manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, dan review kinerja tahunan.
“Jadi ada delapan aksi konvergensi dalam penanganan stunting dalam tahapan untuk menekan angka stunting, dnegan fokus capaian adalah zero new stunting,”ucapnya.
Langkah tersebut, sambung Reni, sebagai bagian dalam mencapai target Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Yakni, jumlah balita stunting pada 2024 nanti tersisa 14 persen.
“Kami akan berupaya melakukan percepatan penurunan stunting seperti yang ditargetkan Pemprov Jabar,”pungkasnya.ardan/wan/mbi.