MEDAN, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi PAN, Yahdi Khoir Harahap mengakui bahwa persiapan Kuala Tanjung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei masih belum maksimal.
Bahkan, fasilitas yang dianggap sebagai pendukung kesempurnaan dari keberadaan KEK Semangkei
seperti pelayanan Internasional dan domestik, tenaga listrik, pasokan gas, penyediaan air bersih, akses kereta api, infrastruktur jalan tol dan pengelolaan limbah masih belum terpenuhi secara baik, bahkan perlu pembenahan.
Hal itu disampaikan anggota Panitia Khusus (Pansus) Sei Mangkei DPRD Sumut tersebut usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Bea Cukai, Balai Teknik Perkeretaapian dan pihak terkait lainnya diruang Banggar gedung DPRD, Senin (24/05/2021).
“Untuk saat ini, dari 1.933 hektar lahan KEK Sei Mangkei, baru 12 persen yang terpakai. Dan dari 5 perusahaan yang ada, baru 2 perusahaan yang beroperasi,” sebut Yahdi.
Dilihat dari perkembangan tersebut, lanjutnya, dapat disampaikan bahwa kawasan KEK Sei Mangke masih kurang. Sehingga, para investor lain masih sedikit menempatkan perusahaannya di lokasi tersebut.
Memang, katanya, berdasarkan informasi yang diterima dari Balai Tehnik Perkeretaapian kalau dibulan Oktober sudah dapat diselesaikan jalur perkretaapian untuk angkutan printis. Sedangkan, untuk logistik, melihat dari perkembangannya.
Akan tetapi, untuk pembangunan jalan khusus masyarakat masih sangat kurang. Menurut Yahdi, seharusnya pihak perkretaapian membangun 19 titik palang pintu untuk jalur masyarakat, karena 5 palang pintu yang dikerjakan dianggap masih kurang.
“Saya berharap, pihak perkretaapian dapat menambah 14 titik lagi untuk pembangunan palang pintu untuk jalur masyarakat, dari 5 titik yang ada,” pinta Yahdi.
Ia juga berharap, agar kebutuhan terhadap gas sebagai sarana produksi bagi perusahaan dapat juga terpenuhi. Termasuk jalur kereta api sebagai alat angkut menuju kawasan pelabuhan Kuala Tanjung.
Begitu juga, regulasi untuk masukan kapal-kapal besar dengan jalur internasional yang beroperasi, guna mengambil jalur Belawan dan mengurangi biaya transportasi yang mahal.
“Jadi, seluruh kebutuhan tersebut seharusnya dapat terpenuhi dengan baik, mendukung pencepatan untuk kawasan KEK Sei Mangkei,” sebut Yahdi mengakhiri.
Reporter : Sadar Laia