SUKABUMI, Mbinews.id – Sekertaris Jendral Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Sukabumi Rojak Daud menganggap Presidium sidang Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Sukabumi, tidak netral dan tidak sesuai yang disampaikan Steering Committee (SC) dalam proses sidang lanjutan.
“Harusnya hari ini agendanya pleno ke IV pemilihan ketua formatur dan pleno ke V pemilihan anggota formatur sesuai dengan agenda musda. Malah Mundur ke Pleno III” ujarnya. Rabu (02/06/21).
Menurut Rojak, musda pertama yang sempat ditunda, SC sudah menyerahkan 2 nama bakal calon dalam yang dituang dalam berita acara tetapi Presidium sidang tidak berani menetapkan menjadi sebuah keputusan, dan di musda lanjutan hari ini SC secara lisan menyampaikan satu nama calon tetapi mau ditetapkan oleh presidium sidang.
Kemudian lanjut Rojak, berdasarkan dinamika forum, kalau presidium sidang unsur Jawa Barat tidak sanggup sebenarnya tinggal mengundurkan diri diganti oleh yang lain, kira -kira tidak kuat secara mental tidak perlu dipaksakan, masih banyak yang lebih mampu.
“Musda ini adalah forumnya peserta bukan negosisasia antara SC, presidium sidang atau Calon tetapi forumnya peserta dari OKP, jadi kelihatan kepentingan siapa sih sehingga Musda ini jadi deadlok lagi,” tuturnya.
“Kalau masih juga di bayang-bayangi kepentingan elit baik SC, presidium sidang dan kelompok tertentu bubarkan saja KNPI nya toh jadi beban APBD juga, kalaupun tidak bikin saja KNPI jadi beberapa kubu, karena di DPP saja ada 3 kubu,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi Raya Anggi Fauzi menganggap Musda lanjutan DPD KNPI Kota Sukabumi yang di selenggarakan, Selasa (01/06/21) belum menemukan hasil yang kongkret, sebab di warnai dengan sedikit gesekan antar peserta dan pimpinan sidang dan juga SC.
“Akibat keputusan yang konyol, SC yang mengeluarkan berita acara secara lisan yang memaksa di bawa ke forum untuk sahkan oleh pimpinan sidang. Sedangkan peserta Musda tidak di kasih waktu untuk menyampainakan pandangan terkait keputusan SC yang dianggap konyol yaitu mengeluarkan berita acara yabg sifatnya hanya secara lisan tidak tertulis,” ucapnya.
Menurut Anggi, secara logika dan secara hukum apa landasan mendasar SC mengeluarkan kebijakan baru di Musda Lanjutan kemarin, bukanya tugas SC sudah selesai hanya memperifikasi berkas bakal calon ketua DPD KNPI, dan di Musda pertama itu sudah di sampai kan bahwa 2 bakal calon yang lolos.
“Sehingga kami berpikiran bahwa ini keputusan konyol dan SC ceroboh dalam mengambil keputusan, dan pimpinan sidang dari unsur DPD KNPI Jawa Barat miris sekali akan mengesahkan keputusan itu tanpa di kembalilan ke forum terlebih dahulu, bagi mana tanggapan peserta Musda, sehingga keputusan itu tidak di sahkan oleh pimpinan sidang,” ucapnya.
Lanjut, Anggi, sehingga para peserta Musda bereaksi mengeluarkan intrupsi akan tetapi tidak di tanggapi oleh pimpinan sidang, sehingga terjadi sedikit insiden dorong-dorongan antara peserta yang ingin mengemukaan pendapatnya dengan pihak aparat keamanan akibat para peserta tidak di kasih ruang untuk berbicara sampai pimpinan sidang mengabil langkah untuk menunda Musda DPD KNPI Kota Sukabumi sampai batas waktu yang tidak di tentukan.
“Jadi musda lanjutan yang di gelar di Kodim 0607 belum menemukan solusi atau hasil yang kongkrit,” tuturnya.
Tidak hanya itu, hari ini media sosial sudah diramaikan oleh klaim-klaim kemenangan sebagai ketua DPD KNPI Kota Sukabumi, menurut Anggi, bahwa Musda DPD KNPI Kota Sukabumi belum ada yang terpilih dan kondisinya ditunda.
“Apa dan darimana landasan hukumnya. hari ini masih ada kekosongan pemimpin pemuda di Kota Sukabumi, karena masih di ketua sidang Musda. Maka kami menghimbau kepada seluruh OKP di Kota Sukabumi untuk tidak terprovokasi oleh klaim secara yang secara sepihak dan tidak jelas landasan hukumnya,” Tutupnya. (Ardan/Wan/Mbi)