Mbinews.id – Bawa misi perdamaian dunia, Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) diagendakan melakukan lawatan ke beberapa negara. Dilansir dari laman Fokussatu.id, Jokowi dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh penting dunia, termasuk juga dengan Presiden Rusia dan Ukraina.
Seperti yang disampaikannya melalui keterangan persnya di Bandara Soekarno-Hatta, ia menegaskan pertemuan dengan kedua pemimpin negara tersebut dilakukan karena perang harus dihentikan dan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali.
“Saya akan menuju ke Rusia untuk bertemu dengan Vladimir Putin. Dengan misi yang sama, saya akan mengajak Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” Ujar Jokowi, Minggu (26/06).
Baca Juga: 125 Jemaah Haji Kloter 30, Dilepas Langsung Wali Kota Sukabumi dan Unsur Forkopimda
Seperti diketahui bersama, krisis antara Rusia dan Ukraina merupakan konflik militer yang sedang berlangsung. Krisis internasional antara Rusia dan Ukraina yang dimulai pada 3 Maret 2021, dan meningkat pada akhir 2021.
Hal tersebut didasari ketika Pakta Pertahanan Atlantik Utara menolak jaminan non-aksesi Ukraina dari Kremlin. Krisis tersebut telah menimbulkan ketegangan internasional, juga melibatkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara, Uni Eropa, Segitiga Lublin, Amerika Serikat, Persemakmuran Negara-Negara Merdeka dan Organisasi Traktat Keamanan Kolektif.
Dilansir dari laman Wikipedia, latar belakang konflik Rusia -Ukraina adalah setelah pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991, Ukraina dan Rusia terus mempertahankan hubungan dekat.
Baca Juga: Paspampres Kawal Ketat Lawatan Jokowi Ke Rusia dan Ukraina
Pada tahun 1994, Ukraina setuju untuk menanggalkan persenjataan nuklirnya dan menandatangani Memorandum Budapest tentang Jaminan Keamanan dengan syarat bahwa Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat akan mengeluarkan jaminan terhadap ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara Ukraina. (Ardan/Wan/mbi)