SUKABUMI, Mbinews.id – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Kota Sukabumi, Danny Ramdhani, menyayangkan langkah Pemerintah Pusat yang memutuskan untuk menaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
Menurut anggota Komisi II DPRD Kota Sukabumi tersebut, kebijakan Pemerintah Pusat dalam menaikan harga BBM dengan alasan tingginya anggaran BBM besubsidi yang yang ditanggung APBN, merupakan langkah yang tergesa-gesa.
“Saya rasa dalam kebijakan kenaikan harga BBM kali ini, merupakan langkah yang kurang tepat dari Pemerintah Pusat. Karena baru beberapa saat ini masyarakat akan bangkit dari kondisi ekonomi pasca dilanda pandemi Covid-19,” ujar Danny saat mengikuti kegiatan flashmob PKS Kota dan Kabupaten Sukabumi terkait penolakan kenikan harga BBM, Minggu (11/09).

Lanjutnya, dengan naiknya harga BBM tersebut tentunya kedepannya akan berdampak terhadap kenaikan harga-harga lainnya. Seperti kenaikan beberapa komoditas bahan pokok penting (Bapokting) yang sudah terjadi saat ini.
“Jangan sampai slogan pemerintah agar pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat, justru berbanding terbalik dengan kebijakan khususnya terhadap pemulihan ekonomi saat ini,” jelasnya.
Baca Juga: Pasca Kenaikan BBM, Wali Kota Sukabumi Minta Masyarakat Jangan Melakukan Hal Yang Anarkis
Masih menurut Danny, secara tegas tentunya PKS mulai dari tingkat kota dan kabupaten, kemudian tingkat provinsi hingga di tingkat pusat, memang sejak awal menolak terhadap keputusan Pemerintah Pusat yang menaikan harga BBM.
“Intinya saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menaikan harga BBM. Kami dari DPD PKS Kota Sukabumi, akan terus mendorng secara berjenjang ke tingkat DPW hingga DPP agar kedepannya pemerintah bisa menurunkan kembali harga BBM,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pada sidang parupurna DPR RI yang berlangsung beberapa waktu lalu, diketahui bahwa seluruh anggota dari F-PKS melakukan walk out. Hal tersebut dilakukan atas buntut dari penolakan terhadap kebijakan Pemerintah Pusat yang menaikan harga BBM saat ini. (Ardan/Wan/Mbi)