• TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA CYBER
  • DISCLAIMER
  • REDAKSI
Senin, Desember 29, 2025
  • Login
mbinews.id
Advertisement
  • Home
  • Jabar
    • Bandung Raya
    • Cimahi & KBB
    • Cianjur
    • Bogor
    • Majalengka
    • Sukabumi
  • Sumut
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
    • Parlemen
  • Regional
  • TNI/POLRI
No Result
View All Result
  • Home
  • Jabar
    • Bandung Raya
    • Cimahi & KBB
    • Cianjur
    • Bogor
    • Majalengka
    • Sukabumi
  • Sumut
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
    • Parlemen
  • Regional
  • TNI/POLRI
No Result
View All Result
mbinews.id
  • Home
  • Nasional
  • Regional
  • Pemerintahan
  • Parlemen
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Politik
  • Lifestyle
  • Ragam

Meski Tolak UMP, Aliansi Buruh Jabar Komitmen Jaga Kondusifitas

November 12, 2019 - 08:40:11
in Ekonomi
Meski Tolak UMP, Aliansi Buruh Jabar Komitmen Jaga Kondusifitas

Mbinews.id– Penetapan Upah Mininum Provinsi (UMP) oleh pemerintah provinsi Jawa Barat sebesar 8,51% atau sekitar Rp. 160.000/ bulan yang diputuskan gubernur beberapa waktu lalu dinilai sangat tidak layak dan merugikan buruh, karena berdasarkan survei tidak sebanding dengan tingkat KHL buruh saat ini.

Keputusan pemerintah dalam menetapkan UMP tersebut, mengacu pada PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan Surat Edaran Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker-RI): BM/308/BI.01.00/X/2019, tanggal 15 Oktober 2019 Perihal penyampaian data tingkat inflasi nasional dan pertumbuhan produk domestik bruto.

Menyikapi hal tersebut, Aliansi Buruh Jabar (ABJ) sepakat untuk menentukan sikap dengan mengadakan Focus Group Discussion (FGD), di hotel Andelir, Jl. Prof Eyckman 34, Bandung. Senin (11/11).

BeritaLainnya

Insan BRILian Region 9 Bandung Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatera

BRI Region 9 Gelar Pelatihan Program “BRINSPIRING – UMKM Naik Kelas: From Local to Global”

Ketua Aliansi Buruh Jabar, Ajat Sudrajat mengatakan pihaknya secara tegas menolak ditetapkanya UMP yang dinilai kurang relevan dan merugikan buruh.Pakar Hukum Universitas Parahyangan, Dr. Ida Susanti, SH. IL.M, menjadi salah satu narasumber specialis yang mengupas tuntas masalah tenaga kerja, selain dari unsur buruh maupun pihak kepolisian.

“Kami menolak tegas terkait UMP yang sudah terlanjur di tetapkan oleh pemerintah, semestinya harus dikaji dari semua aspek termasuk KHL buruh, jangan hanya standar wilayah yang jauh dari penyangga ibukota provinsi, ini akan terjadi ketimpangan sosial,” katanya.

Ajat mengaku kecewa, gubernur dinilai tidak memihak kepada buruh karena hanya mendahulukan kepentingan pemerintah, kata dia. Menurutnya, pihaknya tidak komitmen dengan program awal saat kampanye politik.

” Jelas, kami menaruh harapan besar untuk perubahan kesejahteraan buruh Jawa Barat, namun kenyataannya justru gubernur tidak pernah memihak kepentingan buruh, mana janjinya,” ujarnya.

Mengenai UMK 2020 yang akan ditetapkan, Ajat berharap gubernur Jawa Barat harus mampu memberi ketetapan yang bisa diharapkan buruh, kata Ajat. Bukan justru merugikan buruh dengan mengikuti aturan kementerian tenaga kerja.

” Kita tetap berharap UMK 2020 Jawa Barat bisa ditetapkan oleh gubernur dengan kongkrit dan relevan sesuai deadline paling akhir 21 Nopember 2019 ini. Jangan sampai kami buruh dikhianati,” tandas dia.

Lebih lanjut Ajat meminta, sebelum memutuskan UMK 2020 gubernur dimohon menerima rekomendasi kota/ kabupaten untuk di bahas dewan pengupahan.

“Jangan sampai ditolak, rekomendasi itu sebagai tolak ukur penetapan UMK 2020. Kerja sama Tripartit harus tetap di kedepankan, intinya jangan dhzolimi buruh,” tegas Ajat menyampaikan pada awak media.

Menanggapi rencana penurunan masa untuk aksi demo dalam menolak UMP, Ajat membantah, pihaknya tetap berupaya diplomatis dalam menyelesaikan persoalan.

” Ya, kami tetap konsisten dalam menyikapi persoalan UMP, namun kami juga memberi suport rekan kita yang turun kejalan, karena itu hak mereka, hak buruh.., namun kami ABJ tetap mengedepankan dialog untuk menjaga kondusifitas, akan tetapi tidak menutup kemungkinan, andai deadlock mungkin kami bisa jauh lebih besar untuk menurunkan masa,” jelas Ajat.

Sementara itu, Narasumber Kepolisian Panit Intelkam Bidang Sosial Budaya, PoldaJabar, Dedi Jhon mengatakan pihaknya mendukung buruh dalam langkah persuasif maupun dialog dalam menyelesaikan persoalan UMK.

“Saya setuju pada Aliansi Buruh untuk tidak demo dalam menyikapi persoalan, ini cara yang elegan dan saya salut untuk itu,” katanya.

Namun demikian, seandainya Aliansi Buruh Jawa Barat melakukan unjuk rasa, pihaknya tetap siap dalam melakukan pengaman untuk ketertiban.

“Apapun keadaaanya, kami sebagai aparat siap mengawal dan mengamankan buruh demi terwujudnya kondusifitas Jawa Barat,” tegas Jhon.

Acara Focus Group Discussion (FGD) diikuti oleh Seluruh anggota KSB Aliansi Buruh Jawa Barat meliputi SBSI’92, KSPN, FSPMI, GOBSI, FSPM, GASPERMINDO, PPMI, SPKEP-KSPI dan GARTEK SBSI. Menurut rencana kegiatan, berlangsung hingga Selasa, (12/11).*

Tags: #ump
Share216Tweet135

BeritaTerkait

Insan BRILian Region 9 Bandung Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatera

Insan BRILian Region 9 Bandung Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatera

Desember 24, 2025
BRI Region 9 Gelar Pelatihan Program “BRINSPIRING – UMKM Naik Kelas: From Local to Global”

BRI Region 9 Gelar Pelatihan Program “BRINSPIRING – UMKM Naik Kelas: From Local to Global”

Desember 23, 2025
Perayaan HUT Ke-130, RCEO BRI Region 9: Berkomitmen Terus Memberikan Dampak Positif Bagi Masyarakat dan Lingkungan

Perayaan HUT Ke-130, RCEO BRI Region 9: Berkomitmen Terus Memberikan Dampak Positif Bagi Masyarakat dan Lingkungan

Desember 22, 2025
33 Koperasi di Kota Sukabumi Dapat Hibah Rp20 Juta, Bukan Pinjaman

33 Koperasi di Kota Sukabumi Dapat Hibah Rp20 Juta, Bukan Pinjaman

Desember 20, 2025
Jelang Nataru, Harga Pangan di Sukabumi Mulai Naik, Pemkot Perketat Pengawasan Pasar

Jelang Nataru, Harga Pangan di Sukabumi Mulai Naik, Pemkot Perketat Pengawasan Pasar

Desember 18, 2025
Kelurahan Citamiang, Prioritaskan 10 Usulan Pembangunan Berdasarkan Aspirasi Warga

Kelurahan Citamiang, Prioritaskan 10 Usulan Pembangunan Berdasarkan Aspirasi Warga

Desember 15, 2025
Next Post
Wali Kota Sukabumi Buka Pelatihan 10.000 UMKM

Wali Kota Sukabumi Buka Pelatihan 10.000 UMKM

HPN 2020, APEKSI Dukung Anugerah Kebudayaan PWI Pusat

HPN 2020, APEKSI Dukung Anugerah Kebudayaan PWI Pusat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bertita Populer

  • 6 Kecap Ikan Halal Terlaris di Blibli

    6 Kecap Ikan Halal Terlaris di Blibli

    1028 shares
    Share 411 Tweet 257
  • Penting Untuk Diketahui, Inilah Cara Membedakan Airwalk Asli dan Palsu

    1011 shares
    Share 404 Tweet 253
  • Nekat Gadaikan Mobil Kreditan, Nasabah CIMB Niaga Finance Dipenjarakan

    906 shares
    Share 362 Tweet 227
  • Respon Desakan Warga Sriwidari, Ini Tanggapan Pj Walikota Sukabumi

    860 shares
    Share 344 Tweet 215
  • Abah Anton, Pencipta Lagu ‘Jayanti’ yang Viral Berharap Ada Royalti

    765 shares
    Share 306 Tweet 191
No Result
View All Result
  • Home
  • Jabar
    • Bandung Raya
    • Cimahi & KBB
    • Cianjur
    • Bogor
    • Majalengka
    • Sukabumi
  • Sumut
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
    • Parlemen
  • Regional
  • TNI/POLRI

© 2023 MBINEWS - Design by MFCTeam.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In