SUKABUMI, Mbinews.id – Dinas Kesehatan Kota Sukabumi mencatat, sepanjang Januari hingga Juli 2024 kasus Insfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mencapai 38.409
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, drg Wita Darmawanti mengatakan, dari jumlah total ISPA yang ada rinciannya yakni, 6.804 Januari, 6.020 Februari, 5.070 Maret, 4.975 April, 5.824 Mei, 4.673 Juni dan 5.043 Juli.
“Alhamdulillah jika melihat dari data yang ada, tidak ada korban jiwa akibat mengidap ISPA. Selain itu, trennya mengalami penurunan,” kata Wita kepada awak media, Senin (12/08/2024).
Wita menjelaskan, terdapat dua cara yang menyebabkan seseorang terserang ISPA dan hal itu bisa terjadi baik karena ada kontak langsung maupun tidak langsung.
“Pertama, melalui hand to hand transmission, ketika seseorang tercemar virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit ISPA melalui perantara benda-benda. Kedua, melalui udara yang tercemar (air borne disease) yang berasal dari penderita ISPA yang kebetulan mengandung bibit penyakit melalui sekresi saliva atau sputum kemudian terbawa di udara dan dihirup orang yang ada di sekitar,” paparnya.
Adapun, gejala ISPA yang dialami warga biasanya batuk-batuk, tenggorokan sakit, dan badan pegal-pegal. “Jika mengalami gejala tersebut, warga disarankan segera berobat ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis,” ucapnya.
Wita menghimbau, warga agar dapat beristirahat yang cukup, gunakan masker untuk mencegah penularan, konsumsi obat-obatan simtomatis dan multivitamin. “Bila tiga hari tidak membaik atau kondisinya memburuk, disarankan untuk konsultasi dengan dokter,” pungkasnya. (Ardan/Wan/Mbi)