BANDUNG, MBInews.id – Tahun ini, Kota Bandung mengirimkan 4 sekolah untuk bersaing di LSS tahun 2019. Setiap tahun, Kota Bandung selalu mengirimkan sekolah-sekolah terbaiknya untuk mengikuti Lomba Sekolah Sehat (LSS) di tingkat Provinsi Jawa Barat
Keempat sekolah tersebut yaitu TK Harapan Kasih, SD Ar-Rafi, SMPN 34 Bandung, dan MAN 2 Bandung.
TK Harapan Kasih berlokasi di Kelurahan Mekar Wangi, Bojongloa Kidul. Sekolah berbasis ‘fun learning’ ini menerapkan sistem bermain sambil belajar. Selain belajar pengantar tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin, sekolah ini juga menerapkan pendidikan lingkungan sehat.
“Para siswa juga kami ajari bagaimana menanam tumbuhan obat. Jadi mereka tidak sekadar tahu membeli tapi juga diperkenalkan dengan tanaman obat yang sangat kaya di Indonesia,” tutur Kepala Sekolah TK Harapan Kasih Imelda Mariam Darma saat pemaparan di hadapan Tim Penilai LSS di Balai Kota Bandung, Jumat (8/11/2019).
Selain itu, sedari dini, sekolah memperkenalkan anak tentang cara memilah sampah. Hal itu sejalan dengan program Kang Pisman (Kurangi Pisahkan Manfaatkan).
“Kami minta mereka setiap hari Selasa mengumpulkan sampah dalam program sedekah sampah. Namanya Kasih, Sedekah Sampah Agar Bersih,” imbuhnya.
Di tingkat Sekolah Dasar, SD Ar-Rafi yang berlokasi di Kecamatan Kiaracondong. Sekolah berbasis pengajaran Islam ini juga mengedepankan pendidikan kesehatan dan lingkungan hidup kepada para siswa. Berbagai Gerakan seperti pendeteksi jentik nyamuk, kantin sehat, hingga gerakan cuci tangan dicanangkan untuk menciptakan kondis lingkungan yang sehat.
“Kami juga memiliah sampah. Sampah organik bisa kami olah menjadi pupuk dan mikroorganisme local,” beber Kepala SD Ar-Rafi Yeni Castriyani.
Sedangkan SMPN 34 Bandung menerapkan system pembelajaran moving class. Sekolah mengajari para siswa untuk membudidayakan ikan lele dan jamur tiram sebagai salah satu metode pembelajaran.
“Kami juga punya inovasi air ‘Manjur’, atau ‘Minuman Kejujuran’. Jadi anak akan membawa tempat minum masing-masing dari rumah dan mengisinya di sekolah. Lalu mereka membayar dengan jujur ke kotak yang disediakan,” ujar Kepala SMP 34 Bandung Yus Bachrul Ullum..
Melihat semua paparan tersebut, Ketua Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat, Muhammad Hasanudin mengaku terpukau menyimak pemaparan para kepala sekolah. Ia bahkan mengatakan telah diam-diam mengunjungi sekolah untuk melihat situasi sekolah.
“Saya kagum melihat sekolah-sekolah di Kota Bandung ini. Komponen tahun ini memang bertambah dengan pembinaan karakter. Jadi kami berharap semuanya mendapatkan nilai yang optimal,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menyatakan, Pemerintah Kota Bandung sangat mendukung seluruh sekolah untuk memiliki standar kesehatan yang sama. Dalam hal pembinaan Lomba Sekolah Sehat pun Pemkot Bandung membinanya secara berjenjang dan melibatkan lintas sektor.
“Semuanya terlibat, karena pembinaan sekolah sehat ini berjenjang dan dilakukan ke semua sekolah. Diharapkan seluruh sekolah memenuhi standar yang sama dalam aspek kesehehatan,” ujarnya.(Mbi**)