BANDUNG, Mbinews – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) membahas strategi kegiatan pengendalian inflasi dan pemulihan ekonomi di Kota Bandung dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino terhadap neraca bahan pangan, Rabu 17 Mei 2023.
Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, hampir 100 persen bahan makanan pokok di Kota Bandung dipasok dari luar daerah.
Bila terjadi kekeringan pasokan pasti ada hambatan, seperti panen gagal ,sehngga distributor harus dipantau terus agar pasokan bisa stabil.
Untuk menjaga agar tetap lancar distribusi dan memastikan pasokan barang tidak terhambat.
Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti DKPP, Disdagin Kota Bandung , termasuk Dishub Kota Bandung harus memastikan tidak boleh ada hambatan pasokan pangan ke Kota Bandung .
Lebih jauh Ema Sumarna mengatakan j yang harus diantisipasi dalam endemi ini adalah euforia ,sebab masyarakat sudah tidak lagi memperhatikan protokol kesehatan yang tempo lalu sangat ketat untuk menjaga mobilitas manusia.
Hal ini pun harus di antisipasi. Sebab, jika berbicara data pandemi, di Kota Bandung belum selesai sebetulnya. Cuma kadarnya berada di bawah.
“Positivity rate di 8 persen, padahal batas yang ditetapkan WHO itu 5 persen. Ini ada ancaman masih tetap ada. Walaupun kita sekarang sudah dibebaskan dari status pandemi. Namun, karena kalau itu kembali berulang akan terjadi porak poranda lagi.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung, Tubagus Agus Mulyadi menguraikan, perkembangan inflasi Kota Bandung untuk bulan April 2023 berada pada posisi paling rendah dibandingkan dengan 7 kota besar lain se-Jabar.
“Indeks harga konsumen (IHK) yaitu 0,32 persen dan 4,17 persen untuk year on year (YoY) dan merupakan inflasi yang terendah di Jawa barat. Kemudian penyumbang inflasi terbesar di Kota Bandung masih di kebutuhan komoditas daging ayam ras dengan bobot sebesar 0,03 persen .
Ia berpendapat, angka tersebut masih tinggi karena kurangnya pasokan dari para peternak pada saat libur Lebaran. Sehingga menghambat kelancaran distribusi pengiriman pasokan pangan ke Kota Bandung.
Dalam menghadapi fenomena El Nino dan pasca pencabutan status Covid-19 oleh WHO diperlukan juga strategi yang dapat diimplementasikan oleh TPID untuk menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Kota Bandung.
Peran aktif TPID dan sinergitas pengurusnya di Kota Bandung ini diharapkan mampu menjaga tren inflasi yang saat ini sudah membaik di kota Bandung .
Sementara ini Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jabar, Kibti Hartiyanti mengatakan kondisi terbaru mengenai indikator perbaikan ekonomi global. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023 itu dapat mencapai 2,6 persen.triwulan pertama 2023 ini tumbuh 5 persen. Kondisi ini lebih baik dari triwulan IV tahun 2022 yang sebesar 4,61 persen .
lebih jauh sikatakan¹1 inflasi gabungan dari tujuh kota IHK di Jawa Barat per April menunjukkan hasil yang membaik. Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan kembali kepada rentang sasaran 3 persen pada akhir 2023.
Untuk mencapai target 3 persen di akhir 2023 itu dapat dicapai beberapa hal yang perlu kita waspadai. Pertama, terkait dengan kenaikan harga energi global pascapademi .
Kedua, terkait dengan El Nino yang akan mempengaruhi produksi dan panen. Ketiga, terkait dengan peningkatan mobilitas masyarakat karena sudah dicabutnya status Covid-19.
Pasti akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan akan berpengaruh pada peningkatan permintaan dari masyarakat.
Hal lain perlu diperhatikan adalah kenaikan beberapa harga yang diatur oleh pemerintah, seperti BBM dan PDAM. Hal tersebut juga perlu untuk dilihat pengaturannya seperti apa di sepanjang tahun 2023 ini.
Selain itu beberapa upaya penundaan inflasi di tahun 2023 yang telah dilakukan oleh TPID provinsi maupun kabupaten kota bersama Bank Indonesia adalah melalui kegiatan Operasi Pasar dan Pasar Murah.
“Lalu, upaya antisipasi fenomena El Nino di Jawa Barat terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan. Untuk jangka pendeknya, dengan membuat bendungan sementara,” tuturnya.
Kemudian, melakukan gerakan hemat air melalui gilir giring mengaktifkan perbaikan saluran irigasi yang rusak, serta mendorong pengadaan benih tanaman yang tahan dengan musim kemarau.
“Untuk jangka panjangnya yaitu menginventarisasi daerah-daerah yang rawan kekeringan. Lalu perbaikan jaringan irigasi di tingkat usaha tani dan penataan pola usaha tani terpadu,” imbuhnya. **